Selasa, 28 Juli 2015

5 Alasan Mengapa Indomaret dan Alfamart selalu Berdekatan


Siapa tidak mengenal Indomaret dan Alfamart. Mini market dengan konsep franchiseini kehadirannya dapat ditemui hampir di setiap sudut kota di Indonesia. Menariknya, keduanya seakan ingin saling mengungguli satu sama lain dengan membuka gerai-gerai  yang saling berdekatan. Jika dalam dunia bisnis, semakin jauh kompetitor maka diharapkan akan membuka peluang yang lebih besar untuk mengeruk keuntungan dan mendapat pasar yang lebih luas karena  minimnya persaingan, agaknya hal itu tidak berlaku bagi kedua mini market terbesar di Indonesia ini. Keduanya bahu membahu saling mengikuti jejak pesaingnya saat membuka gerai baru dengan turut membuka gerai di wilayah yang sama yang berjarak sangat dekat bahkan sering kali bersebelahan ataupun berhadapan. Lantas, apa penyebab hal tersebut? Mengapa Indomaret selalu berdekatan dengan Alfamart? Berikut 5 alasan penyebab fenomena tersebut:
1. Adu persaingan
Seolah dalam sebuah pertandingan, Indomaret dan Alfamart saling menunjukan taringnya untuk merebut hati konsumen. Keberadaan kedua mini market ini yang kerap berdekatan mengindikasi bahwa persaingan antar keduanya memang cukup ketat. Alfamart maupun Indomaret tidak mau sama-sama kalah. Dua mini market tersebut tidak keberatan saling bersaing dalam wilayah yang sama untuk  menunjukan eksistensi masing-masing.
2. Membidik pasar yang lebih luas
Di mana ada pembeli maka di situ ada penjual. Hal ini tentu saja tidak dilewatkan oleh Indomaret maupun Alfamart. Membidik pasar yang lebih luas tentu menjadi strategi marketing yang diluncurkan oleh keduanya, walaupun pasar yang harus mereka jangkau adalah pasar yang sama di wilayah yang sama.
3. Pasar yang sangat besar
Bisnis retail memang menjanjikan pasar yang tidak ada habisnya. Kebutuhan masyarakat akan makanan, minuman, produk kebersihan dan sebagainya memang tidak akan pernah mengalami penyusutan. Bahkan dari waktu ke waktu kebutuhan tersebut semakin meningkat seiring dengan berubahnya gaya hidup dan juga naiknya pendapatan masyarakat. Hal itulah yang menjadikan Indomaret dan Alfamart tidak tidakut bersaing di tempat yang sama, dikarenakan keduanya sama-sama tahu bahwa pasar yang mereka bidik adalah pasar yang sangat besar. Kehabisan konsumen tidak akan pernah menjadi kendala yang mereka tidakuti karena memang hal tersebut tidak akan terjadi.
4. Target penambahan gerai yang marathon
Indomaret sebagai market leader (pemimpin pangsa pasar) dari bisnis mini market ini telah memiliki lebih dari 3000 gerai, disusul oleh Alfamart sebagai kompetitor utama. Walaupun telah menjadi ikon dari keberadaan mini market di Indonesia, keduanya tidak henti  melebarkan sayap kejayaannya. Baik Indomaret maupun Alfamart  memiliki target penambahan gerai yang tidak tanggung-tanggung. Keduanya seakan melakukan marathon dalam pembukaan gerai, tidak peduli walaupun gerai baru harus dibuka berdekatan dengan sang pesaing.
5. Mengusung keunggulan yang berbeda
Sekilas Alfamart dan Indomaret terlihat tidak jauh berbeda, apalagi di mata para konsumen. Keduanya seakan saudara yang memiliki banyak kesamaan. Namun ternyata keduanya mengakui bahwa mereka memiliki keunggulan masing-masing. Konsep bisnis yang dibawa berbeda, nilai tambah yang ditawarkan pun berbeda. Ada yang mengusung keunggulan dari segi harga yang lebih murah, kapasitas toko yang lebih luas, pelayanan yang lebih ramah, maupun suasana yang lebih nyaman. Kesemua hal yang ditawarkan antar kedua toko dianggap menjadi nilai lebih yang membedakan dengan pesaingnya.
Itulah 5 alasan mengapa Indomaret dan Alfamart selalu berdekatan. Dengan semangat berkompetisi dan strategi marketing yang matang, tidak heran membuat keduanya menjadi pemegang pasar utama di bisnis retail berbasis mini market.

Senin, 27 Juli 2015

TAHUKAH KITA SEBENARNYA SIAPAKAH ISTERI ITU ?


Orang berkata, "ada bekas istri/suami, tapi tidak pernah ada bekas anak atau bekas orangtua"

* Seorang Profesor melakukan Riset Kecil kepada mahasiswa-2 nya yang sudah berkeluarga.
Dia meminta 1 orang mahasiswa untuk maju ke depan papan tulis.
.
* Professor: "Tuliskan 10 nama orang yang paling dekat denganmu." Mahasiswa itu menulis 10 nama, ada nama tetangga, orgtua, teman kerja, istri, anaknya, saudara, dst.
.
* Profesor: "Sekarang silahkan pilih 7 orang diantara 10 nama tsb yang kamu benar-2 ingin hidup terus bersamanya." Mahasiswa itu lalu mencoret 3 nama.
.
* Profesor: "Silahkan coret 2 nama lagi." Sekarang tinggalah 5 nama tersisa .
.
Profesor: "Coba sekarang coretlah 2 nama lagi yg kau kehendaki."
Sekarang tinggal tersisalah 3 nama yaitu nama ibu, istri & anak.
.
Suasana kelas menjadi sangat hening. Para mahasiswa mengira semuanya sudah selesai & tak ada lagi yang harus dipilih.
.
* Tiba2 Profesor itu berkata: "Silahkan sekarang kamu coret 1 nama lagi!"
Mahasiswa itu tertegun untuk sementara waktu.
.
Lalu ia dengan perlahan mengambil pilihan yang amat sulit itu dan mencoret nama ibunya.
.
* Profesor: "Sekarang pilihlah 1 nama lagi utk kamu coret !"
Hati sang mahasiswa makin bingung.
.
Suasana kelas makin tegang. Mereka semua juga berpikir keras mencari pilihan yg terbaik. Mahasiswa itu dgn tangan sedikit gemetar kemudian mengangkat spidolnya & dengan sangat lambat ia mencoret nama anaknya .
.
Pada saat itulah sang mahasiswa tidak kuat lagi membendung air matanya, ia menangis.
Awan Kesedihan meliputi seluruh sudut ruang kuliah. Setelah suasana menjadi lebih tenang, Sang Professor bertanya kepada mahasiswanya itu: "Kamu tidak memilih orang tua yang membesarkan kamu, kamu juga tidak memilih anak yang adalah darah dagingmu sendiri; kenapa kamu memilih istrimu ? Toh istri bisa dicari lagi kan?"

Semua orang didalam ruang kuliah terpana menunggu jawaban langsung dari mulut mahasiswa itu.
.
Lalu mahasiswa itu berkata lirih: "Seiring waktu berlalu, orang tua saya harus pergi & meninggalkan saya. Demikian juga anak saya. Jika mereka sudah dewasa mereka akan menikah dan mempunyai kehidupannya sendiri. Artinya dia pasti akan meninggalkan saya juga.
.
Akhirnya orang yang benar-2 bisa menemani saya dalam hidup ini, bahkah yang dengan sabar dan setia mendampingi dan mensupport saya saat tertatih dan terseok-2 berjalan menghadapi himpitan kehidupan, juga saat saya meraih karir hanyalah ISTRI saya".
.
Setelah menarik nafas panjang untuk menahan isak tangisnya, mahasiswa itu melanjutkan, "Orangtua & anak bukanlah saya yang memilih, tapi Tuhan yang menganugerahkannya utk saya. Sedangkan isteri ? Saya sendirilah yang memilihnya dari sekian milyaran wanita yang ada di dunia".