Rabu, 10 Juni 2015

R.I.P Angeline, Semoga ArwahMu Tenang di Sisi-Nya



Angeline adalah gadis yang tertutup dan sering dimarahi ibunya asuhnya, Margareta.

Setiap hari sepulang dari sekolah, Angeline hanya menghabiskan waktunya untuk bekerja memberi makan ayam yang dipelihara oleh sang ibu. Bila tidak memberi makan ayam, ibunya tak segan memarahinya, "kalau tidak membantu kasih makan ayam, mending ia keluar dari rumah ini."

Biasanya seusai dimarahi ibunya, Angeline langsung keluar dan menuju ke kandang-kandang ayam yang memang memenuhi rumah berlantai dua ini. Selain ke kandang ayam, ia juga mengurung diri ke kamarnya.

Pernah suatu kali Angeline bercerita tentang kelakuan ibunya. Kala itu, ia melihat hidung anak yang masih duduk di kelas 2 B sebuah sekolah dasar di Sanur ini keluar darah. Saat itu juga korban bercerita bahwa dirinya baru saja dipukuli oleh sang ibu.

Saat menuju ke sekolah, Angeline harus berjalan kaki. Padahal, jarak sekolah dengan rumah tinggalnya cukup jauh.

Untuk ukuran anak kecil tentu saja jarak dua kilometer sangat jauh. Bayangkan saja, sungguh kasihan.

Wali kelas di sekolah, Putu Sri Wijayanti (44), membenarkan bahwa Angeline memang sering berjalan kaki dari rumahnya ke sekolah. Kata dia, jarak antara sekolah dengan rumahnya sekitar dua kilometer.

Ia juga menjelaskan kondisi Angeline saat berada di sekolahnya. Kata Wijayanti, anak tersebut memang cenderung pendiam.

Saat kegiatan belajar mengajar di sekolah contohnya, anak tersebut seperti tidak fokus terhadap pelajaran yang diberikan

Tak hanya itu, saat berada di kelas anak itu juga tatapannya kosong, kadang juga tertidur di meja belajarnya.

"Lemas sekali, seperti tak punya semangat. Karena kondisi ini prestasinya pun menurun," jelasnya.

Kejanggalan lain yang dilihatnya adalah Angeline sering terlambat sekolah. Selain itu pakaian yang dikenakannya saat ke sekolah cukup kumal, kaos kakinya sampai warnanya kecoklatan.

"Melihat kejanggalan tersebut, namanya juga anak didik, saya kemudian mendekatinya untuk bertanya sebenarnya apa yang terjadi di rumahnya," ujar wali kelas tersebut.

Setelah diberi pengertian, anak itu pun akhirnya mau menceritakan kehidupannya di rumah. Dari pembicaraan mereka, ia pun mengetahui latar belakang kenapa Angeline dalam kondisi seperti itu.

Menurutnya, sebelum berangkat sekolah anak itu harus memberi makan ayam, anjing, dan kucing milik ibunya.

Selain itu ia juga jarang diberi makan yang layak.

"Kalau tidak beri makan ayam terlebih dahulu, katanya tak boleh berangkat sekolah," kata guru tersebut.

Ia sangat kasihan melihat kondisi anak tersebut. Bahkan, saking kasihannya ia pernah memandikan anak itu di sekolah.

Kejadian ini terjadi sekitar beberapa waktu yang lalu. Kata dia, saat berangkat ke sekolah anak itu dalam kondisi yang cukup kotor.

Pakaian seragam yang dikenakannya juga dekil (kotor)

"Karena itu, saya bersama guru lainnya kemudian memandikannya. Kasihan sekali, waktu itu saya mandikan di kantor kepala sekolah," katanya.

Lebih tragisnya, hidup Angeline di dunia tidaklah panjang. Dia ditemukan tewas dibunuh setelah diperkosa terlebih dahulu oleh Agus pembantu rumah tangga ibu angkat Angeline. Jasadnya ditemukan terkubur dibawah kandang ayam dekat rumahnya dalam kondisi tertelungkup dengan memeluk boneka dan dibungkus selimut atau bed cover.



Selain Agus, belum diketahu apakah ibu angkat angeline beserta dua saudara tirinya juga terlibat dalam kasus pembunuhan ini atau tidak. Polisi masih terus mengusutnya, semoga ditemukan titik terang dan pelaku di hukum seberat-beratnya.

Sungguh malang nasibmu angeline..
Selamat jalan Angeline. Semoga arwahmu tenang di sisi Tuhan. #RIPAngeline.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar