Kamis, 06 Agustus 2015

Rumah Tanggaku Hancur Karena FB & BB



Bismillahir-Rahmaanir-Rahim .. Namaku Lely. Berjilbab. Ibu rumah tangga dengan satu anak. Umur 26 thn tapi banyak yang bilang aku masih seperti gadis.
Di sela-sela kesibukanku bekerja di konveksi, aku coba buka BB baru pemberian suamiku.
Tak lupa ku coba buka akun facebookku. Kangen rasanya seru-seruan dengan teman-
teman SMA dulu. Dari fb, ku mengenal laki-laki. Pemuda yang sukses dengan perdagangan dan
pendidikannya.
Awalnya kami cuma saling like status lama kelamaan beralih saling berkirim pesan. Dalam
pesan-pesan yang singkat kami pun saling rinci keadaan. Meski dia tahu aku istri dan ibu
dari anak 4thn, dia tetap manis menanggapinya.
Dari situ, kami teruskan kirim pesan dengan saling berikan pin BB. Kirim foto dan berujung
pada janjian adakan pertemuan.
Aku benar-benar khilaf dan terbuai suasana. Dia memang lebih ganteng dari suamiku dan
tak segan-segan memberikan sepatu, seragam sekolah, seragam olah raga dan tas mahal
untuk anakku. Bayangkan untuk membeli barang tsb dia rela merogoh ATM nya. Aku
begitu terharu. Itulah awal pertemuanku.
Hari berikut koment-komentnya mulai sedikit genit dan nakal. Dan anehnya aku makin terhibur
dengan inbok-inbok nakalnya. Mulailah setan merayapiku. Aku tak segan-segan memberi
foto telanjang dada permintaannya. Malam-malam yang ada penuh bunga-bunga
bangkai bertebaran. Invite BB, FB dan mention twitter begitu berani, vulgar dan menantang
birahi. Aku gak menyangka, meski sudah beranak satu tapi masih ada perjaka yang menyukai.
Belum lagi, di profilnya dia merupakan mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di
jogjakarta. Minggu itu, di pertemuan kedua, kami sudah langsung cek in hotel di kotaku jakarta.
Sebulan dia di jakarta membuat kami sering adakan pertemuan hingga sampai pertemuan
ke delapan.
3 bulan berlalu, aku mulai hamil. Aku merasa biasa saja. Tapi kedua orang tuaku bingung
dan mempermasalahka n. Pasalnya, sudah setahun suamiku kerja di pengeboran lepas
pantai luar jawa. Dan sudah barang tentu tak pernah setahun ini menyentuhku.
Aku tetap bilang pada mereka, bahwa ini adalah janin suamiku. Tapi kedua orang tuaku
tetap menuduhku melakukan serong. Akhirnya, suamiku pun dituntut pulang.
Tanpa basa-basi, suamiku pun cek BB dan FB ku. Aku demikian bingung dan panik. Masih
ada pesan-pesan nakal ku di situ. Aku menangis sejadi-jadinya.
Menyembah-nyemb�ah, bertekuk lutut di hadapan suami dan kedua orang tua kandungku.
�Menantuku, cepat ceraikan dia, biarlah aku kehilangan anak gadis dari pada kehilangan
menantu dan cucu sebaik kamu.� kata ibuku �Dan kamu..!� ibu menudingku dengan mata
berair. �Pergilah kemana kau mau, sekarang juga. Dan jangan pernah kau tampakkan
wajah menjijikkanmu di hadapanku dan keluargaku.�
Aku keluar rumah dengan tangisan anakku. Bahkan untuk memelukpun aku tak diizinkan.
Ku coba minta pertanggung jawaban dari lelaki itu, namun BB FB nya sudah tak aktif lagi. Ku
beranikan diri datang ke jogja kampus dimana dia kuliah. Di KABAG kemahasiswaan, ternyata
tak menemukan nama yang ku maksud.
Aku tunjukkan foto wajahnya, dan ternyata tiada ditemui wajah yang seperti itu. Aku menangis sejadi-jadinya. Kandunganku sudah hampir 6 bulan. Uang ku pun menipis. Tak tahu kemana arah diuntung. Tak tahu Kemana nasib akan menuntun. BB dan FB benar-benar memporak-porandakan rumah tanggaku.
# ibu-ibu, bapak-bapak dan sahabat-sahabat ku yang baik, gunakan BB FB sesuai kebutuhan
dan kemanfaatannya, bila tak ada manfaaatnya dan malah menjerumuskan kita kedalam kemaksiatan, maka demi keutuhan dan kebahagiaan rumah tangga, berhati hatilah main FB, chating dan invite BB.
Silahkan share demi kebahagiaan rumah tangga orang-orang terdekat kita.
Wallahu�alam bishshawab, 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar